Blog Ilmu Pengetahuan Life Skill Tidak Hanya Aspek Akademis, Namun Life Skill Juga Perlu!

Tidak Hanya Aspek Akademis, Namun Life Skill Juga Perlu!

Tidak Hanya Aspek Akademis, Namun Life Skill Juga Perlu! – Kalian tau tidak sih kalau saat ini tidak hanya berbagai ilmu pengetahuan akademis saja loh yang penting untuk mempermudah kehidupan kita? Seperti halnya ilmu pengetahuan sosial yang sebenarnya membantu kita dalam bersosialisasi, namun tak hanya itu saja. .

Kamu pun juga perlu mempelajari berbagai life skill, apa itu life skill? Singkatnya life skill adalah keterampilan hidup, yang dimaksudkan agar kita bisa terampil dalam menjalani hidup namun dalam konteks lebih dalam yaitu pada diri sendiri.

Cukup salah jika kita terlalu berfokus pada nilai akademis, khususnya pada anak yang masih belum banyak tau seperti orang dewasa. Seperti Matematika, Bahasa Inggris, Sejarah, Sains, semua hal tersebut tidak selalu kita praktekan dalam hidup atau bahkan dalam pekerjaan.

Contoh saja matematika yang hanya akan menyelesaikan permasalahan pada perhitungan dan paling mungkin membantu kamu diluar pekerjaan akuntasi adalah bermain perjudian di link sbobet. Zaman sekarang sudah banyak orang tua sadar akan keunggulan non-akademis juga penting untuk mensejahterakan diri saat dewasa nanti.

Pengertian Life Skill Pada Kehidupan

Menurut definisi World Health Organization (WHO), life skills atau ketrampilan hidup adalah kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif yang memicu seseorang bisa selesaikan kebutuhan dan tantangan sehari-hari dengan efektif. Definisi itu adalah menurut World Health Organization Berikut ini sebagian grup ketrampilan yang terhitung life skills menurut UNICEF dan UNESCO:

LEARNING TO KNOW: Cognitive abilities

  1. Ketrampilan memecahkan kasus dan memicu keputusan
  2. Ketrampilan menghimpun tips cepat menang main Slot88 Gacor.
  3. Ketrampilan mengevaluasi dampak terhadap masa depan dari ketentuan yang dijalankan terhadap kala ini terhadap diri sendiri dan orang lain.
  4. Ketrampilan memilih solusi alternatif untuk sebuah masalah.
  5. Ketrampilan melaksanakan kesimpulan terhadap dampak nilai dan sikap diri &orang lain berkenaan motivasi.Ketrampilan berfikir kronis (critical thinking)
  6. Ketrampilan menganalisis dampak sebaya dan media.
  7. Ketrampilan menganalisis sikap, nilai, norma-norma sosial, dan keyakinan; dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  8. Ketrampilan mengidentifikasi informasi yang relevan dan sumber-sumber informasi.

LEARNING TO BE: Personal abilities

  1. Ketrampilan menambah pusat pengecekan internal
  2. Kepercayaan diri (self-esteem) dan ketrampilan membangun kepercayaan diri (confidence)
  3. Ketrampilan sadar-diri (self-awareness skills), terhitung kesadaran bakal hak, pengaruh, nilai-nilai, sikap, kekuatan, dan kelemahan.
  4. Ketrampilan memilih target (goal-setting skills).
  5. Ketrampilan evaluasi diri, penilaian diri, dan monitoring diri.
  6. Ketrampilan mengelola perasaan
  7. Ketrampilan mengelola amarah (anger management).
  8. Ketrampilan mengelola keluhan dan keresahan.
  9. Ketrampilan mengelola kehilangan, penghinaan (abuse), dan trauma.
  10. Ketrampilan mengelola stress
  11. Ketrampilan manajemen waktu.
  12. Ketrampilan berfikir positif.
  13. Menguasai teknik-teknik relaksasi.

LEARNING TO LIVE TOGETHER: Interpersonal abilities

  1. Ketrampilan komunikasi interpersonal
  2. Komunikasi verbal dan nonverbal
  3. Ketrampilan mendengarkan aktif
  4. Ketrampilan mengekspresikan perasaaan; memberikan umpan balik (tanpa menyalahkan) dan menerima umpan balik
  5. Ketrampilan negosiasi dan menolak
  6. Negosiasi dan manajemen konflik
  7. Ketrampilan mendengarkan aktif
  8. Ketrampilan mengekspresikan perasaaan; memberikan umpan balik (tanpa menyalahkan) dan menerima umpan balik
  9. Ketrampilan bersikap asertif
  10. Ketrampilan menolak
  11. Ketrampilan berempati
  12. Kemampuan mendengarkan dan jelas kebutuhan dan kondisi orang lain dan mengekspresikan pengertiannya.
  13. Kerjasama dan kerja kelompok
  14. Ketrampilan mengekspresikan penghargaan atas kontribusi orang lain dan gaya yang berbeda-beda.
  15. Ketrampilan menilai kemampuan diri dan berkontribusi terhadap kelompok.
  16. Ketrampilan advokasi
  17. Ketrampilan memengaruhi orang lain (influence) dan melaksanakan persuasi.
  18. Ketrampilan membangun jaringan dan memotivasi orang lain.

Banyak orang di seluruh dunia khususnya di Indonesia yang sering mengabaikan pentingnya keahlian yang dimilikinya. Alhasil mereka jadi bingung dan sebagian orang bahkan merasa tidak punya ketrampilan sama sekali, dan hanya bergantung pada akademisnya saja. Hal ini lah yang wajib diubah, karena dua duanya seharusnya seimbang.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.